PANCASILA ADALAH ROH PEMERSATU BANGSA - wiwiriwu #Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }
Headlines News Wiwi Riwu :
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » PANCASILA ADALAH ROH PEMERSATU BANGSA

PANCASILA ADALAH ROH PEMERSATU BANGSA

PANCASILA ADALAH ROH PEMERSATU BANGSA Peringatan hari lahir pancasila ke-68 1 Juni 2013 merupakan hari bersejarah karena dilaksanakan di dua tempat bersejarah di Kabupaten Ende. Lima asas pancasila yang dikumandangkan Bung Karno 68 tahun silam masih hidup dalam hati dan pikiran warga bangsa Indonesia. Pancasila merupakan roh bagi setiap warga bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sampai saat ini masih banyak tantangan yang dihadapi pancasila sebagai pemersatu bangsa.Sebagai bangsa yang mejemuk, berbagai tantangan yang dihadapi saat ini menunjukan bahwa kehadiran pancasila sangat dibutuhkan. Hal ini disampaikan Wapres Boediono saat peringatan Hari Lahir Pancasila 1 juni 2013 secara nasional yang berlangsung di Lapangan pancasila, dekat Pohon Sukun di Kabupaten Ende, Sabtu (16/5). Moment ini terjadi pertama kali sejak pidato Presiden RI pertama, Soekarno 1 Juni 1945 terkait hari lahir pancasila dimana peringatan secara nasional dilakukan di tempat perenungan Bung Karno 78 tahun silam. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) Taufik Kiemas, Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Lukman Hakim Syaifuddin dan Ahmad Farhan Hamid serta sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Juga hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan, serta perwakilan dari keluarga Bung Karno, Muhammad Rizki Pratama Wapres Boediono mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak konflik yang terjadi antara warga bangsa. Masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum memahami bahwa takdir Indonesia adalah hidup dalam kemajemukan dan beragaman. ”Saya berharap, keberagaman dan kebinekaan Indonesia mesti terus dirawat sebaik - baiknya oleh seluruh warga bangsa Indonesia. Dengan demikian, kita akan tetap hidup sebagai satu bangsa utuh. Wapres Boediono mengingatkan hadirin untuk memperhatikan apa yang dikatakan Bung Karno tentang Indonesia. ”Indonesia kata Bung Karno, adalah semua untuk semua. Indonesia untuk semua adalah Indonesia bukan hanya untuk umat Islam, bukan hanya untuk umat Kristen, umat Hindu, Budha maupun Konghucu. Bukan juga hanya untuk mereka yang datang dari sebelah barat atau datang dari sebelah timur. Indonesia tidak bisa hidup dengan egoisme. Baik egoisme agama, suku dan lain sebagainya,”kata Boediono. Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas menyampaikan penghargaan kepada pemerintah yang melaksanakan kegiatan peringatan hari lahir Pancasila secara Nasional di Kabupaten Ende. Di tengah berbagai konflik dan degradasi nilai-nilai luhur Pancasila saat ini, Taufiq Kiemas kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk kembali pada empat pilar kebangsaan yang digalahkan oleh MPR RI yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Hal ini penting agar keutuhan negara tetap di jaga. Sementara Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutan meminta kepada Wakil Presiden RI Boediono untuk memikirkan cara menjadikan empat pilar kebangsaan sebagai sebuah lembaga. Menurut Frans Lebu Raya, lembaga empat pilar kebangsaan ini bisa dibentuk kembali seperti BP7 pada pemerintahan masa lalu. Usai peringatan Hari Pancasila 1 Juni 2013, Wapres Budiono meresmikan patung perenungan Pancasila dibawah pohon sukun. Ditandai dengan pembukaan selubung patung Bung Karno. Bung Karno tampak duduk menghadap laut dengan kedua kakinya disilangkan. Ia duduk pada sebuah bangku sepanjang 17 meter. Selanjutnya Wapres Boediono bersama Ibu Hj. Herawati dan rombongan meresmikan situs Rumah pengasingan Bung Karno di Jln. Perwira. Di tempat ini Wapres Budiono menandatangani prasasti peresmian renovasi rumah pengasingan Bung Karno di Ambugaga Kelurahan Kota Raja. Acara peringatan Hari lahir Pancasila dan Peresmian dua situs di Ende ini berlangsung sangat meriah. Selain dihadiri pejabat dari pusat, provinsi dan kabupaten, acara ini juga dimeriahkan oleh 1.000 pelajar SMAN I Ende yang menjadi anggota paduan suara. Para pelajar mengemandangkan salah satu lagu kesukaan Bung Karno yakni “Io Vivat”. Selain peresmian patung Bung Karno, rangkaian peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2013 didahului dengan pementasan drama Bung Karno “ Rahasia Kelimutu” oleh mahasiswa Uniflor dengan sutradara Maria Marietha Bali Larasati, Kamis (30/5), Seminar Nasional di Kampus Universitas Flores dengan menghadirkan lima pembicara yakni Ignas Kleden, Daniel Dhakidhae, Pater Jhon Dani Mukese SVD, Maria Matilhidis Banda dan Stepanus Djawanai, Jumat (30/5), Pentas Seni Budaya yakni tari gawi yakni diikuti oleh berbagai etnis dengan peserta sebanyak 5.000 orang peserta dilanjutkan dengan malam renungan Bung Karno di bawah pohon sukun. Sumber: Flores Pos
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Nosi Mbeo Website | Elpas Template | Eja Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. wiwiriwu - All Rights Reserved
Original Design by